ada cerita apa

apa? ada cerita apa tanyamu?

terlalu.

baru sekarang kau tersadar begitu jauh jarak yang kaubentangkan di antara kita. bukan jarak dalam hitungan meter, melainkan jarak hati hingga di era ponsel nyaris selalu di genggaman seperti ini pun kau lalai tanyakan kabar.

aku telah melalui berbagai hal berkesan dalam rutinitasku belakangan. ya, rutinitas yang semakin tidak ada kamunya. setiap hari aku bertemu dengan orang-orang baru yang, meski tak kukenal lama, dapat kubantu dan dapat memberiku beragam bekal kehidupan.

aku juga sudah menyempatkan diri merealisasikan impian yang pernah sama-sama kita rancang: kabur dari penatnya tuntutan untuk sekadar mengenal alam dan mencari jati diri. menghirup udara pagi di tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, bertukar sapa dengan penduduk lokal yang baru pertama bertatap muka.

pencapaian suah kuraih. apa pintamu waktu itu? penghargaan tinggi? lewat… (dalam artian sebenar-benarnya lewat karena gelar yang kudapat memang tidak tinggi-tinggi amat); sebatas cukup dan yang terpenting harus bisa kupertanggungjawabkan.

akupun menyadari bahwasanya aku terlalu aku.
bukankah sudah luar biasa baik ketika akhirnya kau kembali menyapa sehingga kita bisa bertukar cerita? bukan cuma tugasmu menghubungkan dua hati dan kepala yang sama-sama sibuk menyintesis peristiwa, aku pun iya.

lantas, kamu, ada cerita apa? 🙂

About celotehduetmaut

abrakadabra

Leave a comment